Cetak Mutarjim Handal, Prodi BSA STIABI Gelar Kuliah Pakar Tarjamah

Ketua Prodi BSA, Agus Riyadi, M.Pd. menyampaikan sambutan (Foto: Condong Online/Agus Riyadi)

CONDONG-ONLINE.COM, Tasikmalaya ─ Bahasa adalah alat komunikasi di antara manusia dalam menyampaikan maksudnya (Imam Asy Syibahaweih, hal: 8). Suatu kaum akan menyampaikan maksud atau tujuan mereka kepada kaum yang lain dengan melalui bahasa. Maka dilihat dari kedudukannya, bahasa adalah sesuatu yang harus dipelajari dan dipraktikan dalam berinteraksi dengan orang lain.

Aplikasi Bahasa dan Sastra Arab dalam lembaga formal dan informal memerlukan metode pengajaran yang tepat sesuai dengan tujuan umum bahasa itu sendiri. Proses penyebaran bahasa Arab diberbagai Negara adalah pengaruh dari perkembangan Agama Islam yang mana sumber ajaran Agama Islam (al-Quran dan As-Sunah) menggunakan bahasa Arab. Dan salah satu metode efektif dalam aplikasi pembelajaran bahasa Arab yaitu dengan menerjemahkan bahasa sumber tersebut kedalam bahasa lainnya (lughatul hadf)

Sudah tidak diragukan lagi bahwa bahasa Arab mutlak diperlukan dalam mempelajari dan mendalami ilmu pengetahuan Islam. Hal ini disebabkan buku-buku yang menjadi sumber agama Islam terutama yang lebih luas dan lengkap pada umumnya masih ditulis dalam bahasa Arab. Kitab suci umat Islam Al-Qur’an Al-Karim dan Hadis Nabawi keduanya ditulis dalam bahasa Arab. Begitu juga dengan kitab-kitab yang ditulis oleh para ulama Islam tentang berbagai cabang ilmu pengetahuan agama Islam masih banyak yang ditulis dalam bahasa Arab.

Untuk itu, tidak mengherankan apabila umat Islam di Indonesia mencurahkan perhatian yang besar pada bahasa Arab dengan menterjemahkan kitab-kitab turats serta referensi lainnya dalam mendalam suatu ilmu pengetahuan yang berbahasa arab. Hal tersebut didasarkan pada kenyataan bahwa bahasa Arab adalah bahasa agama dan bahasa persatuan umat Islam penjuru dunia.

Sebagai wujud dari mata kuliah tarjamah yang bertujuan khusus agar para mahasiswa mampu berbicara dan fasih dalam berbahasa arab dan menerjemahkannya dengan baik, baik melalui pendengaran maupun tulisan dan mampu mengutarakan pikiran dan perasaannya dari apa yang ia terjemahkan, baik secara lisan maupun secara tulisan Prodi Bahasa & Sastra Arab bermaksud mengadakan Nadwah Ilmiyah Lughowiyah atau Seminar Nasional “al-Istiratijiyah al-Haditsah fi al-Tarjamahyang dikemas dalam bentuk kuliah pakar.

Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa, 11 februari 2020 di Hall Gedung Ibnu Malik 201. Peserta dari berbagai aktifis bahasa ini memenuhi hall. Acara ini dihadiri oleh Ustadz Agus Riyadi, S.Pd.I, M.Pd. selaku Kaprodi Bahasa & Sastra Arab. Dalam sambutannya beliau menyampaikan selamat datang kepada tamu undangan dan pemateri di Kampus STIABI kemudian dilanjutkan dengan pemaparan tujuan kegiatan seminar. Hari ini kita bisa berkumpul di “halaqatul ilmi wa dzikri” dalam rangka membuka wawasan kita dalam bidang tarjamah baik secara teori maupun praktek yang akan disampaikan oleh pakar tarjamah UIN SGD Bandung; Dr. Aef Saefurrohman, M.Ag. Semoga setelah lulus dari kampus ini dan menyelesaikan program studi ini bisa menjadi penerjemah “mutarjim” yang handal. Begitu ujar beliau.

Seminar ini resmi dibuka oleh Wakil Ketua 1 Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Ustadz M. Syahrul Zaki R, MA.Ed. dalam sambutannya, setelah menyampaikan sejarah singkat perguruan tinggi pesantren ini, beliau mengharapkan alumni BSA STIABI ini dapat menerjemahkan kitab-kitab turats dan kontemporer sehingga kedepannya STIABI mempunyai lembaga pusat penerjemah “Markazu Tarjamah” sebagai pusat perkembangan ilmu pengetahuan Islam yang akan bermanfaat bagi ummat. Kemudian dilanjutkan dengan pembukaan secara resmi.

Peserta seminar meliputi Mahasiswa STIABI, Penggerak Bahasa OSPC, dan Santri Kelas Bahasa (Foto: Condong Online)

Sesi 1 dilaksanakan dari pukul 10.00 sampai dengan 12.30 diisi dengan pemaparan materi tentang teori tarjamah. Dalam seminarnya Dr. Aef memaparkan 5 strategi yang bisa dilakukan oleh seorang mutarjim handal dalam aktifitas tarjamah diantaranya; Pertama, al-Naqlu al-Harfiyu atau transfer literal yaitu proses penerjemahan apa adanya tanpa mengubah stuktur aslinya. Kedua, al-Naqlu al-Tajannusi atau transfer nauralisasi, yaitu proses penerjemahan dilakukan dengan translitrasi, menuqil atau menulis kata aslinya (natural).

Ketiga, Naqlu Mumatsilatu Tsaqafiyah atau transfer ekuvalensi budaya, yaitu strategi penerjemahan dengan mentransfer kata-kata konotasi budaya sesuai dengan pribahasanya. Kempat, al-Naqlu al-Ta’dili. yaitu strategi penerjemahan dengan cara merekayasa isi teks yang ada atau sering disebut dengan rekayasa terjemah. Kelima, al-Naqlu al-Tabdili atau transfer transposisi yaitu yaitu strategi penerjemahan dengan mentransfer, mengubah dan melakukan penyesuaian pada struktur bahasa.

Penyerahan cinderamata oleh Ketua Prodi BSA kepada Narasumber (Foto: Condong Online)

Sesi kedua dilanjutkan dengan al-Tadribat atau aplikasi dengan banyak latihan-latihan menerjemahkan buku-buku turats ataupun kontemporer. Acara ini sangat baik untuk meningkatkan kopetensi mahasiswa dalam bidang tarjamah. Setelah dibuka pertanyaan dan diskusi dilanjutkan dengan pemberian cendramata dan kenang-kenangan dari Kaprodi BSA dan ditutup dengan doa. Semoga seminar ini bisa bermanfaat untuk meningkatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan bahasa Arab. Wallahu a’lam bisshawab. [Agus Khoirul Azam]

News and Event / News    Dibaca 1.152x


Artikel Lainnya


Beri Komentar

  • TENTANG KAMI

    Majalah condong online seputar berita dan artikel tentang kajian/dunia islam, tips & inspiration, family, event, radio online, dll.

  • CONDONG-ONLINE.COM

  • Pengunjung Website